Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Hukuman Vs Konsekwensi logis

Seorang Ibu dengan mata berkaca-kaca bercerita kepada saya. Beliau menceritakan anaknya yang tidak mau sekolah setelah mendapat hukuman dari gurunya. Saya berpikir, sudah tidak zaman lagi menghukum siswa dengan berdiri didepan kelas. Ternyata hukuman yang tidak mendidik tersebut masih ada (tentunya bukan di SIT). Anak-anak adalah makhluk-Nya yang dikaruniai jasad, fikriyah dan ruhiyah. Mereka bukan mesin atau robot yang bisa diperlakukan seenaknya. Saya teringat taujih Ustadz Masruri, beliau berpesan jangan mudah menghukum anak. Karena ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum mengambil tindakan untuk menghukum. Tahapan tersebut adalah CoPeTecelaanHu. Contoh, Sudahkah kita menjadi suri tauladan bagi anak-anak?. Perintah, jika sudah memberi teladan, bolehlah untuk memerintah. Teguran diberikan jika anak belum mematuhi perintah, selanjutnya adalah Celaan yang tidak menyakitkan hati dan terakhir adalah Hukuman atau lebih tepatnya Konsekwensi logis . Ada perbedaan mendasar antara h